Bertempat di Graha Pusat Literasi Kab. Magetan, Dinas Arpus Kab. Magetan mengadakan Bimbingan Teknis membaca nyaring (Read Aloud) bagi para Guru mulai jenjang PAUD, TK dan SD, pengelola perpustakaan Desa, hingga Ibu-ibu anggota Darma Wanita dan umum dengan total peserta yang diundang sebnayak 200 orang. Selain itu juga mengundang perwakilan dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten/Kota sekitar di wilayah Pawitandirogo. Dengan menghadirkan narasumber Faidatur Robiah seorang penulis dan Inge Ariani Safitri pendongeng dari Surabaya, Bimtek Read Aloud dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 19 s.d 20 Maret 2025.
Bimtek yang bertemakan Read Aloud untuk Menumbuhkan Ekosistem Literasi di Magetan secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Arpus Kab. Magetan, Suhardi. Dalam sambutannya, diuraikan bahwa latar belakang dan maksud diadakannya Bimtek Read Aloud ini adalah keprihatinan atas tingkat literasi yang masih cukup rendah khususnya di kalangan pelajar. Selain itu tentu kegiatan ini merupakan salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan Magetan sebagai Kabupaten Literasi.

Era disrupsi digital seperti sekarang ibarat sekeping uang yang memiliki dua sisi. Era digital secara positif menawarkan berbagai kemudahan dalam manusia menjalani hidup, hingga mampu mengatasi problem ruang dan waktu. Namun di sisi lain, juga dapat berdampak negatef bila manusia tidak siap dan mampu mengendalikan diri dari berbagai kelebihan teknologi digital. Problem ketergantungan anak pada smartphone dan internet yang telah menjadi persoalan yang serius dan luas adalah salah satu potret yang sangat mudah dijumpai. Ketergantungan yang dalam banyak kasus menjadi candu secara nyata berdampak luas diantaranya semakin memperdalam rendahnya tingkat literasi, kreativitas menurun, serta makin berkembangnya budaya serba instan.
Gambaran persoalan tersebut telah memantik kesadaran untuk memulai dan mengajak para orang tua serta Guru intensif membangun kembali kedekatan emosional dengan anak-anak. Hal itu bisa efektif melalui aktivitas bercerita atau mendogeng maupun membaca nyaring. Selain menumbuhkan minat dan budaya membaca pada anak, aktivitas tersebut bila selalu diasah akan dapat berkembang menjadi aktivitas menulis.
Dalam pelaksanaannya, Bimtek Read Aload dibagi dalam dua sesi dengan Narasumber pertama yaitu Faidatur Robiah atau biasa dipanggil Ida, seorang penulis dan pegiat literasi. Setidaknya sudah 13 judul buku yang telah diterbitkan dapat memberikan gambaran profil beliau sebagai seorang penulis produktif termasuk beberapa diantaranya ditujukan untuk pembaca anak-anak. Menanggapi persoalan ketergantungan anak pada smartphone dan internet, menurut beliau dapat dengan cara mengalihkan perhatian anak pada aktivitas fisik yang digemarinya. Bagaimanapun juga nature seorang anak adalah bermain. Untuk itu peran orangtua dan Guru cukup besar untuk mendamping, mengarahkan dan melatih anak lepas dari ketergantungannya pada smartphone dan internet.
Sementara itu narasumber kedua yaitu Inge Ariani Safitri, akrab dipanggil Kak Inge merupakan pendongeng dan pegiat literasi anak asal Surabaya. Disampaikan bahwa hal terpenting yang perlu kita ingat dan pahami yaitu bahwa membaca adalah menciptakan pengalaman penyenangkan dengan buku. Dalam konteks ini, jangan sampai para orang tua ataupun Guru menjadikan aktivitas membaca bagi anak-anak sebagai sebuah paksaan. Selain itu beliau juga membagikan beberapa tips dalam membaca bagi anak, diantaranya perlu untuk memberikan bahan bacaan kepada anak disesuaikan dengan rentang usianya atau akan lebih baik juga bila satu tingkat diatasnya. Selain itu, dengan menemukan bersama pesan moral dari sebuah cerita atau dogeng antara orang tua atau Guru dengan anak dapat membentuk high order thinking skill bagi anak yang tentunya akan bermanfaat untuk tumbuh kembang kognitif dan afeksinya kelak. (san)









