Rangkaian kegiatan Lomba Perpsutakaan Desa/kelurahan Tahun 2025 se Kabupaten Magetan telah memasuki tahap penilaian kedua. Setelah proses seleksi awal yakni penilaian administratif yang menghasilkan terpilihnya 60 Perpustakaan Desa/Kelurahan yang berhak malaju ke tahap dua. Pada tahap ini peserta lomba diminta untuk melengkapi dokumen-dokumen pendukung sebagaimana dipersyaratkan dalam instrumen lomba.
Dalam rangka menyamakan persepsi dan pemahaman peserta, Dinas Arpus Kab. Magetan memberikan pembekalan sekaligus pembinaan bagi peserta yang lolos tahap dua melalui kegiatan Bimbingan Teknis Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Tahun 2025. Kegiatan tersebut dilakasanakan pada Selasa 29 April 2025 bertempat di Graha Pusat Literasi Magetan.

Kegiatan Bimtek dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Arpus Kab. Magetan. Dalam sambutan pembukaannya, kembali ditegaskan oleh bahwa untuk membangun dan memberdayakan Perpustakaan Desa/Kelurahan, peran Pemerintah Desa/Kelurahan setempat merupakan hal yang mutlak. Dukungan konkrit dan peran aktif Pemerintah Desa/kelurahan setidaknya dapat dilihat dari komitmennya untuk mengalokasikan anggaran untuk pengembangan dan operasional Perpustakaan Desa/Kelurahan yang dimiliki sesara rutin setiap tahun.
Secara nasional, kebijakan tersebut juga telah dituangkan dalam Surat Kesepahaman Bersama antara Perpsutakaan Nasional dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor: 102/PKS/IX.2023 dan Nomor: 12/M/HKM.07.01/IX/2023 tentang Sinergi Pelaksanaan tugas dan Fungsi di Bidang Perpustakaan. Secara teknis kesepahaman bersama tersebut telah pula ditindaklanjuti dengan beberapa Surat Edaran yang pada intinya memberikan acuan bagaimana Dana Desa dapat digunakan untuk pengembangan literasi dan Perpustakaan Desa setempat.
Adapun sebagai pemateri Bimtek, Dinas Arpus Kab. Magetan menghadirkan dua narasumber yang ahli dibidangnya. Sesi pertama oleh Bambang Prakoso seorang Dosen dan pegiat Literasi dari Surabaya dengan materi Perpustakaan Desa Sebagai Pusat Sumberdaya Pengetahuan dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. Kemudian disambung sesi kedua, oleh Sri Rahayu, S.Sos dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, dengan materi Instrumen penilaian lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Terbaik.
Dengan membekali peserta melalui kegiatan Bimtek semacam ini, diharapkan tidak hanya sekedar meng-upgrade pengetahuan serta pemahaman peserta yang notabene adalah para pengelola Perpustakaan Desa/Kelurahan. Lebih dari itu memantik kesadaran dan gagasan-gagasan baru atau inovasi dalam rangka mengembangkan perpustakaan Desa/Kelurahan yang dikelola sehingga dapat memberikan manfaat praktis bagi masyarakat secara lebih luas. (san)




