Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan Perpustakaan Sekolah di Kabupaten Magetan khususnya kompetensi SDM Perpustakaan. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kab. Magetan (Arpus) mengadakan Pelatihan Pengklasifikasi Bahan Pustaka Dengan Aplikasi IKHLAS 2025. Bertempat di Gedung 1 Graha Pusat Literasi Magetan, pelatihan dilaksanakan pada Selasa 2 Desember 2025 yang berkesempatan dibuka oleh Kepala Dinas Arpus Kab. Magetan, Suhardi, M.M.Pd. Adapun peserta pelatihan yaitu para tenaga dan pengelola Perpustakaan sekolah mulai jenjang SD, SMP, dan SMA sederajat.
Aplikasi IKHLAS adalah brand atau penamaan dari aplikasi e-DDC, sebuah aplikasi yang membantu untuk mengelompokkan atau mengklasifikasi buku-buku di Perpustakaan. Manfaat langsung penggunaan aplikasi tersebut bagi para pengelola perpustakaan yaitu mempermudah dalam mengolah buku, mulai dari mengklasifikasi bahan pustaka, pemberian label, hingga menata buku di rak sesuai standar DDC. Selain itu aplikasi IKHLAS secara tidak langsung juga memberi manfaat untuk memudahkan bagi para Pemustaka / pengunjung Perpustakaan dalam pencarian buku.

Narasumber tunggal dalam pelatihan tersebut yaitu Mohamad Rotmianto, salah seorang Pustakawan Dinas Arpus Kab. Magetan yang sekaligus Founder aplikasi IKHLAS / e-DDC. Sebagaimana diceritakan Rotmianto dalam pemaparan materi, kali pertama dibuat pada 2009 aplikasi tersebut awalnya dinamai e-DDC. Berkembang kemudian dan mengalami beberapa pergantian nama hingga terakhir sampai saat ini aplikasi tersebut dinamakan IHKLAS 2025 (The New e-DDC) versi terbaru.
Latar belakang ide membuat aplikasi tersebut adalah untuk menjawab banyak pertanyaan dari para pengelola dan tenaga Perpustakaan yang awam atau tidak memiliki pengetahuan mengenai ilmu perpustakaan. Khususnya untuk mengolah atau mengklasifikasikan bahan Pustaka sesuai standar yang umum digunakan secara internasional yaitu mengklasifikasikan subyek buku menurut kelompok desimal Dewey/DDC.
Melalui pelatihan ini, diharapkan tidak hanya menambah pengetahuan dan pemahaman para tenaga dan pengelola perpustakaan khususnya yang tidak memiliki bekal ilmu perpustakaan. Lebih dari itu akan meningkatkan kinerja pengelolaan Perpustakaan di tempat masing-masing peserta pelatihan. (nas)







