SELAMAT BAGI YANG LOLOS SELEKSI Pengumuman selengkapnya silakan unduh pada tautan berikut di bawah ini.
NB: Peserta yang namanya tersebut dalam daftar wajib hadir untuk mengikuti seleksi Tahap 2 (tes tulis) pada hari Rabu, 12 Februari 2025 (dimajukan dari rencana sebelumnya Kamis, 13 Februari 2025) bertempat di Graha Pusat Literasi Jln. Raya Magetan – Sarangan Km. 10 Plaosan (undangan menyusul). Peserta yang tidak hadir dianggap mengundurkan diri dari seleksi. Adapun nama-nama yang tersebut dalam daftar disusun berdasarkan urutan alfabet sekolah/madrasah, bukan berdasarkan peringkat nilai. Narahubung kegiatan: Rotmianto, Dinas Arpus (0852-3261-0101)
PENILAIAN UMUM ESAI
Penilian secara umum naskah esai peserta seleksi Duta Baca Tingkat SLTA Kabupaten Magetan tahun 2025 (dari 90 judul naskah masuk):
- Perlu diketahui bahwa penulisan esai Duta Baca Tingkat SLTA ini (dan juga pada umumnya penulisan esai) adalah bersifat subjektif. Jadi, hasil pemikiran/pengalaman/pengamatan sendiri oleh masing-masing penulis justru lebih diutamakan daripada terlalu banyak mengutip pemikiran atau teori dari tulisan lain. Misalnya esai tentang hasil survei kegemaran membaca di sekolah masing-masing, atau tentang pengalaman pribadi dalam membuat pojok baca di kelas, atau pengalaman mengikuti kegiatan jurnalistik atau lomba-lomba literasi lainnya, dan semacamnya, itu lebih bagus daripada sekadar “main tempel” berbagai teori atau terminologi tentang literasi dari sumber sana-sini sementara kiprah dalam kegiatan literasi masih kurang atau bahkan belum ada sama sekali. Bukan berarti mengutip teori tidak boleh, namun menulis hasil kegiatan sendiri yang sudah dilakukan secara nyata meskipun sederhana jauh lebih bagus daripada teori yang terkesan “wow” namun masih berada jauh di awang-awang.
- Berkaitan dengan poin 1, penulisan esai Duta Baca Tingkat SLTA ini boleh disusun tanpa adanya daftar pustaka (karena memang tidak diwajibkan dalam juknis lomba).
- Masih berkaitan dengan poin 1, sebaiknya penulisan esai menggunakan POV (point of view/sudut pandang) orang pertama, ditandai dengan kata ganti ‘Saya’ atau ‘Kami’ atau ‘Penulis’, untuk semakin memperkuat subjektifitas dan argumentasi.
- Dalam menentukan visi, misi, dan program kerja Duta Baca Tingkat SLTA sebaiknya sederhana saja agar lebih realistis untuk dilaksanakan, jangan “terlalu jauh”. Visi, misi, dan program kerja sudah bagus jika difokuskan pada lingkungan atau sekolah masing-masing. Apabila “ketinggian” maka itu akan terkesan mengada-ada dan bukan lagi “wilayah” Duta Baca Tingkat SLTA, namun menjadi kewajiban lembaga pemerintah yang lebih punya otoritas dan sumber daya.
- Judul esai jangan terlalu panjang, maksimal 15 kata saja (catat: lebih sedikit lebih baik!). Tentukan judul seunik, seautentik, namun seefisien mungkin supaya berkesan di benak pembaca. Misalnya: “Banting saja Gawaimu dan Mulailah Membaca Buku!” untuk esai yang berisi tentang kiat-kiat yang sudah dilakukan dalam rangka mengurangi kecanduan gawai di lingkungan sekolah.
- Paragraf pertama adalah penentu apakah sebuah esai layak untuk terus disimak atau tidak, oleh karena itu usahakan paragraf pertama benar-benar menarik dan tidak membosankan.
- Hindari kesalahan penulisan, terlebih pada judul! Dalam hal ini kesalahan ejaan yang masih dilakukan (oleh lebih dari separuh peserta) adalah: diantaranya (seharusnya di antaranya), dimana (seharusnya di mana), sekedar (seharusnya sekadar), dan lain-lain. Perhatikan juga penggunaan tanda baca dan huruf kapital. Tips mengatasi kesalahan ejaan: (1) Baca berulang-ulang dengan teliti sebelum naskah dikirim, kalau perlu terlebih dulu mintalah masukan dari orang tua/guru/saudara/teman demi semakin sempurnanya tulisan; (2) Cek ejaan atau penulisan yang benar menggunakan Google atau KBBI online.
- Pastikan mematuhi semua aturan yang tertuang pada juknis lomba. Hindari menafsirkan juknis sendiri apabila ada yang poin belum benar-benar dipahami. Lebih baik segera ditanyakan pada narahubung yang tertera di juknis.
- Penting: taati tenggat pengiriman, jangan sampai melebihi batas waktu yang ditentukan. Meskipun biasanya diberi dispensasi perpanjangan waktu, namun pengiriman yang tidak melanggar tenggat tentu saja lebih baik untuk menghindarkan risiko pengurangan nilai.
- And the last but not least: pastikan nama dan asal penulis dicantumkan di bawah judul (sebagaimana aturan dalam juknis). Kalau tidak dicantumkan akibatnya bisa fatal!! Sayang sekali apabila naskah esai yang sebenarnya bagus harus gugur dikarenakan tidak terdapat keterangan nama dan asal sekolah/madrasah penulisnya.
Demikian, sekali lagi selamat bagi yang lolos ke Tahap 2, dan jangan menyerah bagi yang belum berhasil. Tetap semangat berkarya untuk semua!
Tertanda, Tim Juri.