Pandemi COVID-19 di Indonesia bisa dikatakan telah berhasil dikendalikan dengan baik. Wajar bila saat ini Pemerintah mewacanakan untuk mengevaluasi status COVID-19 dari pandemi menjadi endemi. Kini prioritas pemerintah yang mendesak adalah memulihkan dan mengembalikan dampak-dampak destruktif yang diakibatkan pandemi selama 2 tahun ini, lebih khusus pada bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Selain itu, menjadi salah satu pekerjaan rumah pula untuk mulai mengumpulkan informasi-informasi maupun data-data dokumen terkait COVID-19 di Indonesia. Tak hanya sebagai bentuk akuntabilitas kinerja pemerintah dalam menanggulangi pandemi tersebut. Lebih dari itu untuk membangun basis data yang dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran.
Penyelamatan arsip COVID-19 memilki kekhususan karena terkait suatu upaya untuk menyelamatkan arsip dari peristiwa luar biasa yang melanda hampir seluruh wilayah dan berdampak sangat luas, serta memengaruhi seluruh sendi kehidupan masyarakat. Arsip COVID-19 ini harus segera diselamatkan oleh lembaga kearsipan pada kesempatan pertama untuk diwariskan kepada generasi mendatang.
Secara kebijakan, untuk mendorong upaya tersebut telah dikeluarkan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 62 Tahun 2020 tentang Penyelamatan Arsip Penanganan COVID-19 dalam Mendukung Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sebagai tindak lanjut SE tersebut, kabupaten Magetan dipilih menjadi salah satu obyek untuk penyelamatan arsip COVID-19 oleh Arsip Nasional RI (ANRI), dimana salah satu sasarannya di Pondok Pesantren Al Fatah Temboro.
Selama 2 hari Rabu dan Kamis (8 – 9 Juni), rombongan sebanyak 6 orang yang dipimpin Dra. Endang Radiyani, M.Hum selaku koordinator kelompok Subtansi Akuisisi Arsip III Direktorat Akuisisi ANRI, melakukan kunjungan ke Magetan yang difokuskan ke Ponpes Al Fatah Temboro. Didampingi oleh Kabid Pengelolaan, Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan Dinas Arpus Kab. Magetan Endang Kindarwati, SE serta Arsiparis dan staf di bidang tersebut, rombongan dari ANRI melakukan penelusuran Arsip dan wawancara sejarah lisan dengan pengurus Ponpes yang pada kesempatan itu ditemui oleh Gus Imdadun Nasihin (Gus Imdad).
Dipilihnya Ponpes Al Fatah didasari pertimbangan Ponpes tersebut termasuk Pondok Pesantren yang berskala Internasional, mengingat tidak sedikit para Santrinya berasal dari luar negeri. Saat Pandemi COVID-19, Ponpes yang memiliki ribuan Santri tersebut turut merasakan dampak yang signifikan. Tidak hanya dengan pengasuh Pondok, beberapa Santri yang pernah terpapar COVID-19 juga menjadi nara sumber dalam wawancara. Kemudian di hari kedua, kegiatan di Ponpes Al Fatah diisi dengan memberikan Bimbingan Teknis Penyelamatan Arsip Penanganan COVID-19 kepada para pengurus Pondok.
Selain penyelamatan arsip di Ponpes Al Fatah Temboro, rombongan ANRI juga melakukan wawancara dengan Kepala BPBD Magetan Ari Budi Santosa SH, MM sebagai perwakilan Satgas Covid 19 dan Kepala Dinas Kesehatan Magetan dr. Rohmat Hodayat. Materi pokok wawancara seputar upaya-upaya Pemerintah Daerah dalam penanggulanan Covid 19 di Magetan. Disamping melakukan wawancara, data-data dan berkas dokumentasi terkait COVID-19 di Magetan juga sempat ditanyakan.
Rangkaian agenda ANRI selama di Magetan diakhiri dengan kunjungan ke Dinas Arpus Kab Magetan selaku Lembaga Kearsipan Daerah (LKD), yang pada intinya menyampaikan terima kasih atas dukungan dan fasilitasi terkait kegiatan ANRI di Magetan. Pada kesempatan tersebut, yang langsung diterima Kepala Dinas Arpus Magetan Suhardi, S.Pd., M.Pd, secara simbolis ANRI juga menyerahkan khazanah arsip kepresidenan kepada Pemkab Magetan sebagai upaya memperkaya khazanah arsip nasional di daerah. (Rahayu Apandi)