Drs. Bambang Kusbandono
Drs. Bambang Kusbandono adalah Bupati Magetan yang ke-25. Menggantikan Djajadi yang diangkat menjadi Bupati Madiun. Serah terima jabatan Bupati dilaksanakan pada 13 Mei 1978. Sebelumnya, Drs. Bambang Kusbandono menjabat Sekretaris Wilayah Daerah Tingkat II Tuban. Di masa pemerintahannya, stabilitas keamanan telah mulai membaik. Demikian pula pertumbuhan ekonomi masyarakat meningkat. Meski demikian bagi masyarakat luas terutama di luar daerah, banyak yang menganggap kabupaten Magetan sebagai wilayah Madiun. Oleh karena itu, usaha yang dilakukan Bupati Bambang Kusbandono adalah mengekspose kegiatan-kegiatan pembangunan di Kabupaten Magetan melalui media massa baik cetak maupun elektronik. Lambat laun, upaya ini membuahkan hasil dan Kabupaten Magetan semakin dikenal masyarakat. Pada bidang pembangunan daerah, Bupati ini menetapkan 4 wilayah pembangunan utama ditambah 1 wilayah pengembangan khusus. Keempat wilayah pengembangan utama tersebut yaitu:
- wilayah pengembangan I meliputi kota Magetan dan sekitarnya dengan penekanan pada pembangunan pemerintah, pendidikan, industri, perdagangan dan transit wisata.
- wilayah pengembangan II dengan pusat pengembangan Kawedanan dan meliputi kecamatan Takeran, Lembeyan, dan Bendo. Prioritas pembangunan pada pertanian, perdagangan dan industri.
- wilayah pengembangan III dengan pusat Karangmojo, dan meliputi kecamatan Maospati, Karangrejo, dan sebagian Sukomoro. Arah pengembangan pada perdagangan, pertanian, industri dan pendidikan.
- wilayah pengembangan IV dengan pusat Plaosan dan didukung sebagian kecamatan Poncol. Pengembangan dititikkan pada pariwisata, pertanian dan holtikultura ternak potong.
Sedangkan wilayah pengembangan khusus yaitu kawasan Magetan selatan yang meliputi wilayah kecamatan Parang, Lembeyan, dan Poncol. Fokus pengembangan wilayah ini pada usaha konservasi dan rehabilitasi tanah kritis melalui penghijauan. Selain itu, melihat potensi industri kerajinan kulit dan bambu yang cukup besar, maka untuk pembinaan pengrajin golongan ekonomi lemah sekaligus upaya pemasaran maka pada tahun 1981 didirikan Lingkungan Industri Kecil (LIK) yang berlokasi di Ringinagung. Kemudian di akhir masa jabatannya, dibangun fasilitas rekreasi berupa kolam renang dan taman ria “Manunggal”. Seusai menjabat Bupati Magetan pada 1983, Drs. Bambang Kusbandono diangkat menjadi Bupati Madiun.
Drg. H. M Sihabudin
Drg. H. Mohamad Sihabudin adalah Bupati Magetan yang ke-26. Diangkat berdasarkan SK Menteri Dalam Negeri No. 131.35 – 252 tanggal 30 Mei 1983, dan dilantik pada 8 Juni 1983. Sebelum menjabat Bupati, M. Sihabudin berkarier sebagai perwira kesehatan Lanuma (Lanud) Iswahyudi Maospati, Magetan dengan pangkat Letkol. Pada masa pemeritahannya, Bupati Sihabudin merumuskan program utama pembangunan daerah yang disimbolkan dengan “TRIPANDITA”, yang meliputi industri – pertanian – pendidikan – pariwisata. Selain itu, TRIPANDITA juga juga dimaksudkan sebagai upaya untuk mewujudkan tiga hal, yaitu:
- Pengembangan sarana dan prasarana
- Meningkatkan pendapatan
- Pemantapan sikap mental spiritual
Pada periode Bupati Sihabudin, kebijakan pembangunan didasarkan pendekatan yang berwawasan lingkungan. Artinya pembangunan daerah harus tetap memperhatikan terjaminnya keseimbangan, keserasian dan kelestarian lingkungan baik lingkungan sosial, lingkungan alam, maupun hubungan timbal balik diantara keduanya. Untuk mencapai hal itu, dicetuskan moto pembangunan berwawasan lingkungan yang dikenal dengan “SATU MARET”. Motto “SATU MARET” merupakan akronim dari Saiyeg (SA), Tumuju (TU), Magetan (M), Asri (A), Resik (R), Edhi (E), dan Temoto (T). Makna dari “SATU MARET” dapat diartikan bersama-sama, bergotong royong untuk mewujudkan Magetan sebagai daerah yang asri, bersih, indah dan teratur. Hasil-hasil pembangunan selama periode Bupati Sihabudin, diantaranya Pembukaan daerah terisolir dusun Jeblok desa Genilangit Kec. Poncol yang kemudian berganti nama menjadi dusun Wonomulyo tahun 1984, pembangunan Gelanggang Olah Raga “Satu Maret” (Stadion Magetan) tahun 1986, Gedung pertemuan serba guna “Graha Tripandita”, serta pengembangan obyek wisata Telaga Wurung yang kemudian diganti menjadi Telaga Wahyu. Ketika jabatan Bupati berakhir pada Juni 1988, selanjutnya H.M. Sihabudin diangkat menjadi Bupati Pasuruhan.
Sumber bacaan :
Sukarjan (2014). “Magetan dalam Panggung Sejarah Indonesia”. Cet. I. Media Guru
Dinas Kominfo Kab. Magetan. “Kabupaten Magetan pada Jaman Orde Baru”. diakses tanggal 21/10/2021 di https://kominfo.magetan.go.id/id/node/76
Sihabudin (1988). “Memori Serah Terima Jabatan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Magetan”