Bupati Magetan dari Masa ke Masa (14)

Drs. H. Sumantri, M.M

Drs. H. Sumantri, M.M adalah bupati Magetan yang ke-30, dilantik pada 23 Juli 2008. Seperti Bupati sebelumnya, H. Sumantri adalah Bupati Magetan yang berasal dari putra daerah, lahir di Desa Kedungguwo, Sukomoro Magetan pada 1 Juli 1949. Menjabat Bupati Magetan selama dua periode, pertama tahun 2008 sampai 2013, dan periode kedua 2013 sampai 2018. Sebelum menjabat Bupati, H. Sumantri berkarier sebagai PNS di Pemkab Magetan. Karier jabatan yang diperoleh diawali sebagai Kasi pembinaan ideologi dan kesatuan bangsa, Ditsospol Magetan (1976-1979), Kasubag Protokol Setdakab Magetan (1979), Kasubag Pembangunan Perokonomian Rakyat Setdakab Magetan (1979-1982). Kemudian diangkat menjadi Kabag Kesra Setdakab Magetan (1982-1983) , berikutnya Kabag Perekonomian Setdakab Magetan (1983-1987). Selanjutnya Kabag Umum dan Protokol (1987-1989). Kembali sebagai Kabag Perekonomian (1989- 1994). Selanjutnya Dirut PDAM Magetan (1994-2001), sebelum diangkat menjadi Kepala Dinas Perhubungan dan Pariwisata (2001). Tak lama berselang diangkat menjadi Kepala Dipenda (2001-2003). Kemudian menjabat Sekretaris Kabupaten Magetan mulai 2003 sampai 2008.

Pada masa pemerintahannya, Bupati H. Sumantri mencetuskan program prioritas pembangunan “DITATA INDAH”, yang berfokus pada Pendidikan – Pertanian – Pariwisata – Industri – Perdagangan – Kesehatan. Kemudian pada periode kedua, program tersebut disempurnakan menjadi “DITATA INDAH plus INSANI”, dengan menambahkan dua prioritas bidang yaitu insfrastruktur dan pengentasan kemiskinan.

Prioritas program tersebut dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan 6W, yaitu

  1. Wareg, dimaksudkan cukup pangan, sandang dan papan
  2. Waras, dimaksudkan sehat jasmani dan rohani
  3. Wasis, dimaksudkan pendidikan cukup
  4. Wutuh, dimaksudkan keseimbangan jasmani dan rohani
  5. Widodo, dimaksudkan selamat dunia dan akhirat
  6. Waskito, dimaksudkan mempunyai pandangan ke depan (visioner)

Dalam masa pemerintahannya, banyak prestasi yang diperoleh Kabupaten Magetan baik di tingkat provinsi maupun nasional. Beberapa penghargaan yang pernah diperoleh diantaranya Swasti Saba Padapa dan Manggala Karya Bhakti Husada (bidang kesehatan) mulai 2011, Adhikarya Pangan Nusantara tahun 2012, Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) tahun 2009 – 2017, penghargaan Adipura kategori kota kecil , dan Adiwiyata tahun 2012 – 2017, Kalpataru 2015, Kabupaten Layak Anak dan Kabupaten Peduli HAM 2017. Selain itu, pada tahun 2011 Bupati Sumantri mendapat gelar kebangsawanan dari Keraton Solo atas jasanya turut melestarikan budaya Jawa. Berdasarkan Kekancingan (SK) No.01/Kw/VI/2011, Bupati Sumantri diberikan gelar Kanjeng Raden Arya (KRA). Wisuda pemberian gelar tersebut dilaksanakan dalam upacara Jumenengan pada 26 Juni 2011. Dengan wisuda tersebut, Bupati Sumantri berhak menyandang gelar Dr. Drs. H. K.R.A Sumantri Notoadinagoro, MM. Di bidang insfrastruktur, beberapa pembangunan fisik yang dikerjakan diantaranya pembangunan pasar baru Parang, jembatan gandong 3, terselesaikannya bendungan Gonggang di Kec. Poncol tahun 2012, terselesainya jalan tembus Sarangan – Tawangmangu, pembangunan twin road Maospati – Sukomoro, jembatan Gandong 2 dan Gandong 3, serta pembangunan Stadion Magetan. Ketika tahun 2013 periode jabatan Bupatinya selesai, H. Sumantri kembali mencalonkan diri untuk periode kedua dan kembali terpilih sebagai Bupati Magetan, dan menjabat sampai akhir periode Bupati tahun 2018.

Dr. Drs. Suprawoto, S.H., M.Si

Bupati Magetan yang ke-31 dijabat oleh Dr. Drs. Suprawoto, S.H.,M.Si yang dilantik pada Senin 24 September 2018. Bupati yang juga berasal dari putra daerah ini lahir di Desa Maospati Magetan pada tanggal 3 Februari 1956. Bupati Suprawoto merupakan sosok yang lekat dengan dunia kepenulisan dan literasi. Sebelum menjabat Bupati, meniti karier sebagai PNS yang dimulai tahun 1983 sebagai Capeg pada Kanwil Departemen Penerangan Jatim. Pada 1986 mendapat jabatan sebagai Kasubag Kepegawaian Kanwil Departemen Penerangan Jawa Timur. Tahun 1993, menjabat sebagai Kasi Penerangan Mobil Kantor Departemen Penerangan Kota Surabaya. Kemudian pada 1994 dipromosikan sebagai Kabid Pers dan Penerbitan pada Kanwil Departemen Penerangan Jatim. Perjalanan berikutnya pada 2001 sebagai Wakil Kepala Badan Perpustakaan Daerah Jatim. Lalu pada 2002 diangkat menjadi Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Jatim, sampai tahun 2005. Setelah itu, memulai perjalanan kariernya di Departemen Komunikasi dan Informatika di Jakarta sebagai Kepala Badan Informasi Publik, mulai 2005 sampai 2009. Selanjutnya dari 2009 sampai 2014 menjadi Staf Ahli Menkominfo Bidang Sosekbud. Dalam periode tersebut, Dr. Suprawoto juga merangkap sebagai Plt. Inspektur Jenderal Kementrian Kominfo selama 2013 sampai 2014. Kemudian selama 2 tahun menjabat Sekretaris Jenderal Kementrian Kominfo sampai tahun 2016, sebelum menjadi Widyaiswara Utama Kementrian Kominfo dari tahun 2016 sampai 2018.

Dalam upaya membangun Magetan, Bupati Suprawoto menetapkan visi “ Masyarakat Magetan yang SMART Semakin Mantab dan Lebih Sejahtera”. Visi Bupati itulah yang menjadi panduan untuk merumuskan kebijakan pembangunan yang selanjutnya diimplementasikan menjadi program-program dan kegiatan. Kata SMART dalam rumusan visi tersebut adalah akronim dari :

  • Sehat, dimaksudkan menjamin masyarakat Magetan sehat secara jasmani dan rohani. Cerminan kebijakan yang diambil yaitu mengalokasikan 10 persen dari APBD untuk bidang kesehatan.
  • Maju, dimaksudkan pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan wawasan dan literasi di Magetan. Disamping itu teknologi digital memang telah menjadi keniscayaan di era sekarang ini. Praksis kata “Maju” direpresentasikan dengan mewujudkan Magetan Smart City.
  • Agamis, dimaksudkan bisa menjadi contoh toleransi beragama bagi daerah lain. jika nilai-nilai agama dipegang teguh, birokrasi akan berjalan baik. Suatu daerah yang maju, sudah pasti memegang teguh ajaran agamanya.
  • Ramah, dimaksudkan sektor wisata menjadi daya ungkit perekonomian di Magetan. Sebagai daerah yang mengandalkan sektor pariwisata itu, masyarakat harus ramah.
  • Terampil, dimaksudkan banyak perguruan tinggi berdiri di kabupaten ini, terutama jenjang politeknik karena yang diajarkan adalah skill.

Sedangkan kata “Mantab” dalam visi tersebut merupakan kependekan dari kata Mandiri – Lestari – Bermartabat. Mandiri dimaknai membangun perekonomian daerah yang bertumpu pada potensi unggulan daerah. Lestari dimaknai sebagai sinergi tiga pilar perspektif pembangunan yang meliputi pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dan Bermartabat dimaknai perwujudan peradaban masyarakat yang memiliki orientasi nilai moral yang tinggi dengan selalu mengutamakan nilai-nilai religius dan kemanusiaan. Adapun untuk prioritas pembangunan berfokus pada 6 program unggulan, yaitu :

  1. Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik.
  2. Penyediaan dan pengembangan SDM yang SMART.
  3. Pengembangan potensi daerah melalui Triple Agro yang sinergis (agroindustri, agrobisnis, dan agrowisata)
  4. Pembinaan dan pemberdayaan koperasi untuk semakin sehat dan usaha mikro menjadi usaha kecil.
  5. Peningkatan keberpihakan terhadap kegiatan investasi daerah yang ramah dan menarik investasi.
  6. Pemberdayaan desa mandiri dan tangguh untuk menjadi desa agro industri, atau desa agro bisnis, atau desa agro wisata

Peristiwa penting yang terjadi pada masa Pemerintahan Bupati Suprawoto adalah pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia. Sementara itu di Magetan, kasus pertama COVID-19 muncul pada awal Maret 2020. Praktis mulai tahun kedua pemerintahannya diprioritaskan dan fokus pada penanganan pandemi COVID-19. Namun demikian, tercatat beberapa kegiatan pembangunan yang dapat terlaksana diantaranya perubahan wajah kota Magetan melalui peningkatan fasilitas pedestrian dan taman, melanjutkan pembangunan Stadion “Yosonegoro” Magetan, serta revitalisasi Pasar Baru Magetan dengan membangun Mall Pelayanan Publik (MPP) tahun 2019.

Sumber bacaan :

Sukarjan (2014). “Magetan dalam Panggung Sejarah Indonesia”. Cet. I. Media Guru

Arfandi, Aswika Budhi (2018). “Mantra 6W; Dr. H. K.R.A Sumantri Notoadinagoro, Dua Periode Membangun Magetan”. Cet. II. CV. Pratama Mandiri bersama Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Magetan

Pemkab Magetan (2019).“Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2018 – 2023

Suprawoto (2017). “Dalane Uripku”. Edisi kedua. Pancaran Semangat Jaya (Penjebar Semangat), Surabaya

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *