The Island of Java; Sejarah Tanah Jawa

DESKRIPSI BUKU

Pengarang:  John Josep Stockdale

Penerbit : Indoliterasi

Tempat Terbit : Yogyakarta

Tahun Terbit : 2014

Jumlah Halaman : 461

Nomor Panggil : 900 STO

Lokasi : Perpustakaan Umum Magetan

Buku ini merupakan terjemahan dari manuskrip asli ‘The Island of Java’ karya John Josep Stockdale yang terbit pertama kali 1811. Bisa dibilang The Island of Java adalah karya populer pertama berbahasa Inggris yang menjabarkan sebuah pulau yang dikenal selama berabad-abad sebagai pulau paling penting di Negara Kepulauan Indonesia. Buku ini terbit lebih awal sebelum karya-karya tentang Jawa lainnya seperti The Conquest of Java (1815) oleh Major William Thorn dan buku History of Java karya Thomas Stamford Raffles pada 1817.

The Island of Java merupakan salah satu warisan terhebat tentang Jawa yang menggambarkan dengan jelas, sebagai hasil pengamatan nyata pada abad 18 dan ke-19, merentang mulai ekologi, sejarah dan kebudayaan Jawa.  Buku ini bersumber dari 4 buku yang dibagi dalam 3 rentang waktu. Buku I tentang pulau Jawa pada 1768-1771. Kemudian pulau Jawa pada 1774-1775 dari buku II dan buku III, dan Jawa pada 1804-1806 dari buku IV.

Karena Mataram adalah kabupaten yang luas dan kaya, dan VOC tidak ingin wilayah itu tetap berada di bawah kekuasaan Susuhunan, maka mereka secara sembunyi-sembunyi mendorong Mangkubumi untuk meminta wilayah itu dari tangan Susuhunan. VOC melakukannya karena ini adalah salah satu cara mereka melemahkan kerajaan, demi melestarikan harta mereka di Jawa dengan lebih mudah, dan mereka diam-diam berjanji kepada Mangkubumi untuk mempertahankan dia sebagai penguasa. [p.158]

Ketika Kompeni berdiri disini untuk pertama kalinya, Jawa terbagi menjadi tiga kekaisaran besar, yaitu Banten, Jakarta, dan kekaisaran milik Susuhunan yang merupakan kerajaan paling luas dan menguasai dua per tiga pulau ini sementara Cirebon menjadi vasalnya. [p.216].

Di perdesaan Jawa, selalu ada seorang pemimpin orang Cina, yang disebut kapten, di kota, ada dua pemimpin Cina, yang seorang berpangkat letnan. Para pemimpin ini mengawasi hukum, agama dan kebijakan privasi. [p.319]

Pada 1710, ada 130 pabrik gula di Jakarta. Namun jumlahnya semakin menurun sebelum, selama dan setelah perang Jawa, sehingga pada akhir Desember 1750, jumlahnya tidak lebih dari 70.

Buku yang terbilang salah satu karya klasik bersubyek sejarah Jawa ini merupakan koleksi Perpustakaan Umum Magetan. ayo berkunjung …

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *