Membongkar SUPERSEMAR!

DESKRIPSI BUKU

Penulis:  Baskara T. Wardaya

Penerbit : Galangpress

Kota : Yogyakarta

Tahun: 2009

Halaman : 360

Nomor Panggil : 320.5 BAS

Lokasi : Perpustakaan Umum Magetan

Salah satu peristiwa penting dalam sejarah kita yang masih berada di ‘lembah gelap’ dan diselimuti kabut tebal dalam masa lalu negeri ini adalah peristiwa yang melatar belakangi munculnya Surat Perintah tanggal 11 Maret 1966 (Supersemar). Yang kemudian menyusul peristiwa-peristiwa lain yang menunjukkan perubahan drastis konstelasi politik di Indonesia.

Diawali dengan pendahuluan tentang cara lain memandang Supersemar, selanjutnya buku ini dibagi dalam 9 Bab kajian, yang secara kronologis dipaparkan sesuai urutan waktu, mulai januari 1966 (Bab 1) hingga September 1966 (Bab 9).

Bab 1. Januari 1966: Amerika, Mahasiswa dan Tentara.

Bab 2. Februari 1966: CIA, Tentara dan “Potret Ganjil”

Bab 3. Maret 1966: Amerika, Supersemar, dan Kudeta Khas Indonesia

Bab 4. April 1966: Amerika Serikat dan Sikap Hati-hati

Bab 5. Mei 1966: Soeharto Tak Mau Sebut Nama Bung Karno

Bab 6. Juni 1966: Adam Malik Minta Bantuan AS

Bab 7. Juli 1966: Supersemar dan De-Sukarnoisasi

Bab 8. Agustus 1966: Supersemar dan Berakhirnya Konfrontasi

Bab 9. September 1966: Menghangatnya Hubungan Indonesia – Amerika Serikat

Buku ini tak menyoal keaslian naskah Supersemar, tapi lebih memfokuskan pada sejarah mengenai pra-kondisi yang melahirkan Surat Perintah itu serta berbagai dampak yang muncul dengan membongkar dokumen-dokumen dari pemerintah Amerika Serikat, diantaranya dari kedubes AS di Jakarta, CIA, NSA.

Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) mesti dibongkar. Kemunculannya didahului banjir darah setengah juta rakyat Indonesia dalam pembantaian massal yang berlangsung antara pekan ketiga Oktober hingga Desember 1965.

Indonesia baru saja melancarkan sebuah kudeta militer (military coup) yang khas negeri tersebut. setelah lama ditunggu-tunggu kini Sukarno telah mempertaruhkan nasibnya terlalu jauh. … Pada sat yang sama soeharto memegang perintah nomor satu (dari Supersemar) dan ia bebas menggunakannya sesuai dengan kehendaknya. [telegram dari Kedubes AS (Jakarta) untuk Deplu (Washington) 12 Maret 1966] –p.137—

Dalam rapat tanggal 5 September (1966) yang berlangsung sampai pukul 02:00 dinihari, para Panglima Angkatan Darat setuju dan mendukung Jenderal Soeharto guna menyampaikan ancaman terselebung terhadap presiden Sukarno. [–Intelligence Information Special Report– Memorandum untuk Direktur CIA tanggal 6 September 1966] –p.295–

Buku yang mengulas sejarah politik Indonesia ini adalah salah satu koleksi menarik Perpsutakaan Umum Magetan. Ayo berkunjung …

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *