Muhammad Yamin: Penggagas Indonesia Yang Dihujat dan Dipuji

DESKRIPSI BUKU

penulis:  Tim edisi khusus M. Yamin (Tempo)

Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia

Kota : Jakarta

Tahun: 2015

Halaman : 192

Nomor Panggil : 920.7 TIM

Lokasi : Perpustakaan Umum Magetan

Beberapa tema yang dikemas dalam buku itu mulai dari, Kontroversi sampai kini, Dari Andalas ke Indonesia Raya, Melepas sekat kedaerahan, politik Zig-Zag, Bui-Grasi-Birokrasi, seorang Sastrawan cum Sejarawan, dari Jawa Berpulang ke Talawi, dan ditutup dengan kolom-kolom tentang Yamin.

Muhammad Yamin termasuk salah satu tokoh mendiri bangsa Indonesia,  yang tidak hanya dikenal dengan gagasan-gagasan besarnya, namun perjalanan hidupnya juga dihiasi kontroversi dan kritikan keras dari para tokoh lainnya. Bukunya Naskah Persiapan Undang-Undang Dasar 1945 yang  memuat pidatonya pada 29 Mei 1945, membuat Bung Hatta sampai tiga kali menyebut “Yamin licik”. Demikian pula komentar A.G Pringgodigdo “Pak Yamin itu pinter nyulap, kok!” dalam pertemuan Panitia Lima yang ditunjuk Presiden Soeharto untuk memberi penafsiran  otentik atas sila-sila Pancasila. Dia juga dituduh menyembunyikan naskah otentik perumusan dasar negara. Kontroversi lainnya ketika Yamin memopulerkan wajah Gajah Mada yang telah menimbulkan kegaduhan di kalangan arkeolog dan sejarawan.  Terhadap kritik ikon wajah Gajah Mada tersebut, dengan santai ia berkomentar, “Jika ada yang tidak sepakat, seilahkan membuktikan yang sebaliknyalah yang benar.

Yamin adalah orang Minang yang terpesona pada Jawa dan kebesaran Majapahit. Ia mempelajari kebudayaan Jawa dan menguasai bahasa sansekerta. Ia mendambakan Indonesia yang lebih besar daripada kerajaan-kerajaan nusantara. Ia menggagas wilayah indonesia hingga Semenanjung Malaya, Kalimantan utara, Timor Portugis, Irian, dan Papua Nugini. Yamin memimpikan persatuan Indonesia lebih dari yang pernah dibayangkan Hatta dan Sjahrir. 

Sama seperti Bung Karno, Yamin adalah penggila sejarah yang menginginkan kejayaan Indonesia setara dengan –bahkan lebih dari– Sriwijaya dan Majapahit. Tidak sekedar menggagas wilayah Indonesia dan mengusulkan Sumpah Pemuda, Yamin memiliki andil dalam pembuatan lambang Garuda Pancasila dan syair “Indonesia Raya”; juga dipercaya menemukan kata  “Pancasila” itu sendiri. seperti dikatakan Bung Karno sendiri dalam pidato 1 Juni 1945, bahwa istilah Pancasila diperoleh dari “petunjuk seorang teman yang ahli bahasa”. Ramana, pemuda yang pernah membantu mengetik tulisan-tulisan Yamin, pernah menyebutkan bahwa “teman” itu adalah Muhammad Yamin sendiri.

Literatur mengenai salah satu tokoh pendiri bangsa ini salah satu koleksi menarik Perpustakaan Umum Magetan. Ayo berkunjung …

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *