DESKRIPSI BUKU
penulis: R. Yando Zakaria
Penerbit : ELSAM
Kota : Jakarta
Tahun: 2000
Halaman : 392
Nomor Panggil : 301 ZAH
Lokasi : Perpustakaan Umum Magetan
Buku ini menyajikan semacam testimoni tertulis tentang bagaimana pemerintahan Orde Baru secara sistematis meluluhlantakkan struktur kekuasaan Masyarakat adat. Penerapan UU Nomor 5/1979 tentang Pemerintahan Desa terbukti membawa implikasi terhadap struktur masyarakat adat di Indonesia. “Abih Tandeh” adalah ungkapan dalam bahasa Minangkabau, yang amat tepat menggambarkan apa yang telah dialami oleh salah satu Masyarakat Adat di Nusantara ini.
Kaya dengan bahasa metaforis, buku ini membagi kajian ke dalam 8 bab. Menggunakan perspektif antropologis, deskripsi yang dipaparkan buku ini berfokus pada masyarakat adat di wilayah Sumatera. Dampak nyata pasca UU 5/1979, dengan menetapkan Jorong menjadi desa terbukti telah meminggirkan eksistensi dan kedudukan Nagari bagi kehidupan masyarakat adat di Sumatera Barat. Pilihan Jorong menjadi Desa bukanlah semata-mata karena alasan ekonomi, melainkan suatu keterpaksaan yang muncul dalam skenario politik yang lebih luas, yakni skenario besar untuk melumpuhkan kekuatan rakyat itu sendiri.
Dengan dikonversikannya Nagari, Dusun, Marga, Gampong, Huta, Sosor, Lumban, Kuta, Jorong, Kampung, Temukung dan Yo menjadi Desa berdasar UU nomor 5/1979 desa tidak lagi otonom, tak lebih dari sekedar ranting patah yang dipaksakan tumbuh pada ladang pembangunan yang direncanakan rezim Orde Baru.
Potret realitas tersebut hanyalah satu contoh dari dampak negatif lainnya atas Undang-Undang Desa yang secara kritis dan mendalam digambarkan dalam buku ini. Buku ini amat penting untuk dibaca bagi kalangan yang mempunyai perhatian besar pada persoalan masyarakat adat dan demokratisasi di Indonesia, baik para aktivis HAM, pengambil kebijakan, aktivis politik, praktisi hukum, akademisi maupun masyarakat luas.
Buku bersubyek kajian antropologi ini salah satu koleksi menarik Perpustakaan Umum Magetan. Ayo berkunjung …