DESKRIPSI BUKU
penulis: Ralph Estes
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Kota : Jakarta
Tahun: 2005
Halaman : 334
Nomor Panggil : 650 RAL
Lokasi : Perpustakaan Umum Magetan
Buku ini merupakan terjemahan dari judul aslinya ‘Tyranny of The Bottom Line: Why Corporation Make Good People Do Bad Things’ yang terbit tahun 1996. Mengisahkan tentang perusahaan dengan kekuatan yang dimilikinya melakukan hal-hal yang tidak sebagaimana dicita-citakan, yakni sistem perusahan telah melenceng jauh dari jalurnya. Para pegawai, pada semua tataran organisasi menjadi tawanan tirani bottom line (semata-mata mencari keuntungan}. Pemberhentian kerja secara besar-besaran memporak-porandakan karier dan menimbulkan kesengsaraan, sementara mereka yang masih bekerja selalu hidup dalam kungkungan rasa takut. Para manajer yang seringkali bertindak buruk, juga merupakan korban dari sistem yang tampaknya mengharuskan mereka untuk menomorduakan moralitas pribadi dan mengutamakan kultur perusahaan yang tidak manusiawi.
Buku ini menyajikan suatu program yang efektif dan bisa dilaksanakan untuk mengukur dan melaporkan kinerja nyata perusahaan. Suatu program yang bisa membuat perusahaan menjadi lebih aman dan lebih menguntungkan bagi stakeholder, dan lebih menyenangkan, lebih bermartabat, bagi orang-orang yang menjalankannya. Sebagaimana pandangan dalam buku ini, ‘sukses dengan cara yang baik’ bahwa manajemen yang manusiawi dan memiliki tanggungjawab sosial tidak melulu konsisten dengan kesuksesan finansial, namun dalam jangka panjang sangat diperlukan bagi kesuksesan finansial.
Akuntansi mengajarkan pada kita bahwa laba yang diinvestasikan kembali, atau disebut ‘pendapatan yang disimpan’, merupakan milik para pemegang saham, namun lebih tepat dikatakan bahwa laba tersebut merupakan buah dari upaya perusahaan itu sendiri. para pemegang saham tidak menghasilkan barang ataupun melakukan penjualan, dan para pemegang saham tidak punya hak bicara, kecuali dalam situasi yang luar biasa, terhadap apa yang harus dilakukan dengan laba yang dihasilkan perusahaan.
Orang-orang baik pada akhirnya memutuskan melakukan tindakan yang berbahaya karena ketika mereka memasuki lingkungan perusahaan, mereka berada dalam tekanan yang besar untuk menerima moralitas perusahaan, sehingga perusahaan mendominasi moralitas pribadi mereka. Dan moralitas perusahaan, sebagaimana kita lihat, adalah moralitas tanpa jiwa yang digambarkan dengan satu firman saja: “maksimalkan bottom line”.
Sebagian dari sumbangan budaya perusahaan-perusahaan besar adalah kejahatan kerah putih. Sumbangan lainnya adalah membuat bangsa ini kurang peka terhadap kejahatan perusahaan, praktis kita telah belajar untuk menanggapi kejahatan sebagai hal yang lumrah. Ketika General Elektrik ketahuan melakukan penggelapan pajak berjuta-juta dolar, banyak yang tak sampai mencak-mencak seperti halnya ketika mereka mendapati seorang perampok mencuri barang-barang senilai dua ribu dolar.
Belum ada studi lengkap dan mutakhir mengenai pengaruh bisnis terhadap perundangan dan kebijakan publik. Namun pengaruh ini tampaknya sangat luas sehingga memunculkan istilah baru dalam kamus: “korpokrasi”, yang sejajar dengan istilah-istilah lain seperti demokrasi, otokrasi, plutokrasi, dan birokrasi. Tetapi apapun istilahnya, pengaruh bisnis terhadap pemerintah, masyarakat, dna kehidupan kita sangatlah besar dan masih terus berlangsung.
Buku bersubyek manajemen perusahaan ini salah satu literatur menarik koleksi Perpustakaan Umum Magetan. Ayo berkunjung …